Kamis, 12 November 2015

Budaya Jakarta

Rumah Adat
 Rumah adat asal Jakarta ini bernama rumah kebaya. Bentuk atap rumah yaitu perisai landai yang diteruskan dengan atap pelana yang lebih landai, terutama pada bagian teras. Bangunannya ada yang berbentuk rumah panggung dan ada pula yang menapak di atas tanah dengan lantai yang ditinggikan. Terdapat halaman rumah yang luas dan terdapat pagar paling luar dari rumah tersebut. Bentuknya sederhana dan terbuat dari kayu dengan ukiran khas betawi dengan bentuk rumah kotak ( dibangun diatas tanah berbetuk kotak). Rumah ini terdiri dari ruang tamu, ruang keluarga, ruang tidur, kamar mandi, dapur dan teras extra luas.
  
Kesenian
Berikut kesenian lain yang ada di betawi atau Jakarta : Ondel-Ondel. Ondel-ondel adalah sebuah kesenian betawi berupa boneka yang tingginya mencapai sekitar ± 2,5 m dengan garis tengah ± 80 cm, boneka ini dibuat dari anyaman bambu agar dapat dipikul dari dalam oleh orang yang membawanya. Boneka tersebut dipakai dan dimainkan oleh orang yang membawanya. Pada wajahnya berupa topeng atau dengan kepala yang diberi rambut dibuat dari ijuk. Wajah ondel-ondel laki-laki biasanya di cat dengan warna merah, sedangkan yang perempuan dicat dengan warna putih.
 KERAK TELOR
 Kerak telor merupakan makanan khas Betawi yang sangat terkenal terutama pada saat acara Pekan Raya Jakarta. Kerak telor hampir mirip dengan martabak, perbedaanya terletak pada isi dan cara memuatnya. Isi kerak telor adalah ketan dan ubi. Cara memasak kerak telor, yaitu dengan dipanaskan di atas tungku arang.


 MONAS


Lebih dikenal dengan sebutan Monas, merupakan suatu monumen (tugu) yang melambangkan keperkasaan perjuangan bangsa Indonesia. Terletak di tengah lapangan Merdeka, yang salah satu bagiannya yakni lapangan Ikada, pernah digunakan oleh Soekarno-Hatta sebagai tempat mengadakan rapat raksasa, guna menghimpun kekuatan rakyat untuk mengusir penjajah yang akan kembali dan merebut kekuasaan pemerintah dari Jepang. Dalam membangun Monumen Nasional, Proklamasi 17 Agustus 1945 dijadikan simbol yang dituangkan dalam wujud tugu agar rakyat selalu bisa mengenang peristiwa yang luar biasa tersebut.
Pelaksanaan pembangunan Monumen Nasional dimulai 17 Agustus 1961 oleh Panitia Monumen Nasional. Dengan mengambil perencanaan, konstruksi dan material dalam negeri, juga bantuan luar negeri dari Jepang, Jerman Barat, Italia, dan Perancis. Pembangunan dilaksanakan dalam dua tahap: Pertama, dilaksanakan Panitia Monumen Nasional yang diketuai Presiden RI. Tahap kedua dimulai tahun 1969 dan dilaksanakan oleh Panitia Pembina Tugu Nasional berdasarkan Keppres No. 314 tahun 1968 yang diketuai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI dan selesai pada tahun 1975.
Sebagai pusat dan jiwa dari Monumen Nasional, maka Tugu Nasional menyinarkan pengaruh dan daya penariknya baik siang dan malam hari, bagi segala yang ada di sekitarnya. Senantiasa ia akan menyambut "Selamat Datang" kepada setiap orang yang memasuki ibukota RI. Monumen Nasional terbagi atas beberapa bagian, yakni: Pintu Gerbang Utama, Ruang Museum Sejarah, Ruang Kemerdekaan, Pelataran Cawan, Puncak Tugu, Api Kemerdekaan, Badan Tugu. Seluruh ukuran yang terdapat dalam Tugu Nasional sudah disesuaikan dengan angka keramat 17-08-1945 hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia
Dalam perkembangannya Monas merupakan titik pencar perkembangan wilayah kota Jakarta. Hal ini dimaksudkan agar diketahui jelas mengenai bentuk dan arah perkembangan kota Jakarta agar terjadi perkembangan wilayah kota yang seimbang sesuai dengan "Rentjana Induk (Master Plan) DCI Djakarta 1965-1985". Sebelum pelaksanaan pembangunan diadakan sayembara terbuka untuk semua WNI baik secara kolektif atau individu, yang dibuka 17 Februari 1955 dan ditutup Mei 1956 yang diikuti 51 peserta. Terpilih sebagai peserta terbaik adalah F. Silaban, tetapi ia tidak mampu memenuhi syarat pembentukan tugu. Sayembara ulangan dibentuk dengan juri dengan Kepres RI No. 33/1960 dan dimulai 10 Mei 1960. Bentuk tugu yang diinginkan panitia hendaknya mencerminkan kepribadian Indonesia, karya budaya yang menimbulkan semangat patriotik, tiga dimensi, tidak rata, menjulang tinggi, terbuat dari beton, besi, dan batu pualam, serta bisa tahan 1.000 tahun. Dalam sayembara ulangan yang ditutup 15 Oktober 1960, dari peserta 222 orang dan 136 rancangan, belum juga bisa memenuhi kriteria yang ditetapkan panitia.
Presiden Sukarno selaku ketua juri lalu menunjuk arsitek Soedarsono dan F. Silaban untuk membuat rencana rancangan Tugu Nasional. Setelah "rencana gagasan" disetujui tahun 1961, maka dimulai pemancangan tiang pertama tanggal 17 Agustus 1961. Dalam pelaksanaannya, Soedarsono bertindak selaku direksi pelaksana, Prof. Ir. Rooseno sebagai supervisor dalam konstruksi beton bertulangnya, PN Adhi Karya sebagai pelaksana utama atas dasar upah ditambah jasa. Dalam hal wewenang kekuasaan daerah, koordinasi, logistik, perjanjian kerja dengan kontraktor dipegang oleh Umar Wirahadikusuma.
















Manajemen

Program Studi Manajemen bertujuan menciptakan Sarjana Ekonomi yang memiliki kedalaman ilmu manajemen dan kompeten di bidang kewirausahaan. Lulusan Program Studi Manajemen memiliki kompetensi pada pengambilan keputusan bisnis yang mampu beradaptasi dengan perubahan kondisi dan lingkungan sehingga mampu menjawab tantangan globalisasi dan menangkap berbagai peluang. Kurikulum didisain ke dalam empat konsentrasi, yaitu Manajemen Sumberdaya Manusia, Manajemen  Operasional, Manajemen Pemasaran dan Manajemen Keuangan. Pembelajaran didukung oleh dosen-dosen yang berkompeten di bidangnya yang berpendidikan S2 dan S3, serta beberapa dosen berpengalaman dalam mengelola bisnis pada unit-unit usaha milik UMM dan pihak lain yang memiliki hubungan kerjasama.
Jiwa kewirausahaan mahasiswa dibangun dengan menyelenggarakan berbagai macam diklat, praktikum, pendampingan dan pemagangan.  Diklat dilakukan dengan mengundang praktisi bisnis yang meliputi diklat kewirausahaan, perbankan, pasar modal dan kepribadian. Praktikum dilakukan dengan mengkaji masalah dan kasus di lapangan tentang Manajemen Sumberdaya Manusia, Manajemen Operasional, Manajemen Pemasaran dan Manajemen Keuangan di Laboratorium Manajemen dengan menggunakan berbagai alat peraga dan sumber belajar. Pemagangan diutamakan bagi mahasiswa semester akhir seiring dengan tugas akhir (Skripsi). Tempat pemagangan bagi mahasiswa antara lain UMM Bookstore, Hotel Pendidikan UMM Inn, dan berbagai perusahaan yang menjadi mitra kerja UMM. Praktek kewirausahaan mahasiswa  dikembangkan melalui  Young Management Enterpreneur (YME) dan Management English Community (MEC).
Program Studi Manajemen memperoleh status terakreditasi A berdasarkan SK BAN-PT Nomor: 020/BAN-PT/Ak-XI/S1/VIII/2008 tertanggal 29 Agustus 2008.
Website: manajemen.umm.ac.id .

Perkembangan Teknologi di Indonesia



RMS Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto, dan Onno W. Purbo merupakan beberapa nama-nama legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia di tahun 1992 hingga 1994. Masing-masing personal telah mengkontribusikan keahlian dan dedikasinya dalam membangun cuplikan-cuplikan sejarah jaringan komputer di Indonesia.
                        Tulisan-tulisan tentang keberadaan jaringan Internet di Indonesia dapat dilihat di beberapa artikel di media cetak seperti KOMPAS berjudul “Jaringan komputer biaya murah menggunakan radio” di akhir tahun 1990 dan awal tahun 1991. Juga beberapa artikel pendek di Majalah Elektron Himpunan Mahasiswa Elektro ITB di tahun 1989.
Inspirasi tulisan-tulisan awal Internet Indonesia datangnya dari kegiatan di amatir radio khususnya di Amateur Radio Club (ARC) ITB di tahun 1986. Bermodal pesawat Transceiver HF SSB Kenwood TS430 milik Harya Sudirapratama (YC1HCE) dengan komputer Apple II milik Onno W. Purbo (YC1DAV) sekitar belasan anak muda ITB seperti Harya Sudirapratama (YC1HCE), J. Tjandra Pramudito (YB3NR), Suryono Adisoemarta (N5SNN) bersama Onno W. Purbo, berguru pada para senior radio amatir seperti Robby Soebiakto (YB1BG), Achmad Zaini (YB1HR), Yos (YB2SV), di band 40m. Robby Soebiakto merupakan pakar diantara para amatir radio di Indonesia khususnya untuk komunikasi data packet radio yang kemudian didorong ke arah TCP/IP, teknologi packet radio TCP/IP yang kemudian diadopsi oleh rekan-rekan BPPT, LAPAN, UI, dan ITB yang kemudian menjadi tumpuan PaguyubanNet di tahun 1992-1994. Robby Soebiakto menjadi koordinator IP pertama dari AMPR-net (Amatir Packet Radio Network) yang di Internet dikenal dengan domain AMPR.ORG dan IP 44.132. Sejak tahun 2000, AMPR-net Indonesia di koordinir oleh Onno W. Purbo (YC0MLC). Koordinasi dan aktivitasnya mengharuskan seseorang untuk menjadi anggota ORARI dan di koordinasi melalui mailing list ORARI, seperti, orari-news@yahoogroups.com.
Di tahun 1986-1987 yang merupakan awal perkembangan jaringan paket radio di Indonesia, Robby Soebiakto merupakan pionir di kalangan pelaku radio amatir Indonesia yang mengaitkan jaringan amatir Bulletin Board System (BBS) yang merupakan jaringan e-mail store and forward yang mengkaitkan banyak “server” BBS amatir radio seluruh dunia agar e-mail dapat berjalan dengan lancar. Di awal tahun 1990, komunikasi antara Onno W. Purbo yang waktu itu berada di Kanada dengan panggilan YC1DAV/VE3 dengan rekan-rekan radio amatir di Indonesia dilakukan melalui jaringan amatir radio ini. Dengan peralatan PC/XT dan walkie talkie 2 meteran, komunikasi antara Indonesia-Kanada terus dilakukan dengan lancar melalui jaringan radio amatir. Robby Soebiakto berhasil membangun gateway amatir satelit di rumahnya di Cinere melalui satelit-satelit OSCAR milik radio amatir kemudian melakukan komunikasi lebih lanjut yang lebih cepat antara Indonesia-Kanada. Pengetahuan secara perlahan ditransfer dan berkembang melalui jaringan radio amatir ini.
RMS Ibrahim (biasa dipanggil Ibam) merupakan motor dibalik operasional Internet di UI. RMS Ibrahim pernah menjadi operator yang menjalankan gateway ke Internet dari UI yang merupakan bagian dari jaringan universitas di Indonesia UNINET. Protokol UUCP yang lebih sederhana daripada TCP/IP digunakan terutama digunakan untuk mentransfer e-mail & newsgroup. RMS Ibrahim juga merupakan pemegang pertama Country Code Top Level Domain (ccTLD) yang dikemudian hari dikenal sebagai IDNIC.
Muhammad Ihsan adalah staff peneliti di LAPAN Ranca Bungur tidak jauh dari Bogor yang di awal tahun 1990-an di dukung oleh pimpinannya Ibu Adrianti dalam kerjasama dengan DLR (NASA-nya Jerman) mencoba mengembangkan jaringan komputer menggunakan teknologi packet radio pada band 70cm & 2m. Jaringan tersebut dikenal sebagai JASIPAKTA dengan dukungan DLR Jerman. Protokol TCP/IP di operasikan di atas protokol AX.25 pada infrastruktur packet radio. Muhammad Ihsan mengoperasikan relay penghubung antara ITB di Bandung dengan gateway Internet yang ada di BPPT di tahun 1993-1998.
Firman Siregar merupakan salah seorang motor di BPPT yang mengoperasikan gateway radio paket bekerja pada band 70cm di tahun 1993-1998-an. PC 386 sederhana menjalankan program NOS di atas sistem operasi DOS digunakan sebagai gateway packet radio TCP/IP. IPTEKNET masih berada di tahapan sangat awal perkembangannya saluran komunikasi ke internet masih menggunakan protokol X.25 melalui jaringan Sistem Komunikasi Data Paket (SKDP) terkait pada gateway di DLR Jerman.
Putu sebuah nama yang melekat dengan perkembangan PUSDATA DEPRIN waktu masa kepemimpinan Bapak Menteri Tungki Ariwibowo menjalankan BBS pusdata.dprin.go.id. Di masa awal perkembangannya BBS Pak Putu sangat berjasa dalam membangun pengguna e-mail khususnya di jakarta Pak Putu sangat beruntung mempunyai menteri Pak Tungki yang “maniak” IT dan yang mengesankan dari Pak Tungki beliau akan menjawab e-mail sendiri. Barangkali Pak Tungki adalah menteri pertama di Indonesia yang menjawab e-mail sendiri.
Suryono Adisoemarta N5SNN di akhir 1992 kembali ke Indonesia, kesempatan tersebut tidak dilewatkan oleh anggota Amateur Radio Club (ARC) ITB seperti Basuki Suhardiman, Aulia K. Arief, Arman Hazairin di dukung oleh Adi Indrayanto untuk mencoba mengembangkan gateway radio paket di ITB. Berawal semangat & bermodalkan PC 286 bekas barangkali ITB merupakan lembaga yang paling miskin yang nekad untuk berkiprah di jaringan PaguyubanNet. Rekan lainnya seperti UI, BPPT, LAPAN, PUSDATA DEPRIN merupakan lembaga yang lebih dahulu terkait ke jaringan di tahun 1990-an mereka mempunyai fasilitas yang jauh lebih baik daripada ITB. Di ITB modem radio paket berupa Terminal Node Controller (TNC) merupakan peralatan pinjaman dari Muhammad Ihsan dari LAPAN.
Berawal dari teknologi radio paket 1200bps, ITB kemudian berkembang di tahun 1995-an memperoleh sambungan leased line 14.4Kbps ke RISTI Telkom sebagai bagian dari IPTEKNET akses Internet tetap diberikan secara cuma-cuma kepada rekan-rekan yang lain. September 1996 merupakan tahun peralihan bagi ITB, karena keterkaitan ITB dengan jaringan penelitian Asia Internet Interconnection Initiatives (AI3) sehingga memperoleh bandwidth 1.5Mbps ke Jepang yang terus ditambah dengan sambungan ke TelkomNet & IIX sebesar 2Mbps. ITB akhirnya menjadi salah satu bagian terpenting. ("nova rismawati-2010".)
.

Tips dan Trik

Tips dan trik mendapatkan nilai bagus dalam PATI :

-Masuk ruangan pelatihan tepat waktu
-Masuk pelatihan 100%
-Memerhatikan pemateri
-Mengerjakan tugas yang diberikan

Sengkaling Food Festival



Sengkaling Food Festival (SFF) adalah sebuah tempat wisata kuliner dan rekreasi yang terletak di kota malang.SFF merupakan tempat wisata yang satu satunya di kota Malang yang langsung tersambung langsung dengan kampus.Tempatnya sangat bagus dan indah apa lagi ketika dikunjungi ketika malam hari.

Selasa, 10 November 2015

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


         

          Universitas Muhammadiyah Malang didirikan pada tahun 1964 dan diprakarsai oleh sosok Kepemimpinan Muhammadiyah Malang. Pada awalnya Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berafiliasi dengan Universitas Muhammadiyah Jakarta yang didirikan oleh Yayasan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Jakarta dengan Akta Notaris R.Sihojo Wongsowidjojo di Jakarta No. 71 pada 19 Juni 1963.
          
Pada saat itu Universitas Muhammadiyah Malang memiliki tiga fakultas: Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang termasuk Departemen Pendidikan Islam. Tiga fakultas memperoleh status terdaftar dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, pada tahun 1966 dengan Surat Keputusan Nomor 68 / B-Swt / p / 1966 tanggal 30 Desember 1966.
          
Pada tanggal 1 Juli 1968 Universitas Muhammadiyah Malang resmi terpisah dari Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ). Manajemen dipisahkan oleh Yayasan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Malang dengan Akta Notaris R. Sudiono Nomor 2 pada tanggal 1 Juli 1968. Selanjutnya, Akta Notaris diperbarui dengan Notaris G. Kamarudzaman No. 7 pada 6 Juni 1975 dan diperbarui lagi dengan Akta Notaris Kumalasari, SH No. 026 pada 24 November 1988 dan telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Malang No. 88 / PP / YYS / XI / 1988 pada tanggal 28 November 1988.
          
Pada tahun 1968 UMM menambahkan Fakultas Kesejahteraan Sosial yang kemudian berafiliasi dengan Fakultas Kesejahteraan Sosial UMJ.
Ini menjadi fakultas keempat di UMM. Departemen Pendidikan Islam terdaftar sebagai Fakultas Studi Islam (Fakultas Tarbiyah) yang berada di bawah perlindungan Kementerian Agama. Pada tahun 1970 Fakultas Tarbiyah memperoleh status yang sama dengan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) dari Keputusan Menteri Agama Nomor 50 Tahun 1970. Pada tahun yang sama Fakultas Kesejahteraan Sosial juga berubah nama menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Kesejahteraan Sosial Departemen. Pada tahun 1975 Fakultas Ilmu Sosial resmi menjadi independen (terpisah dari UMJ) dengan Terdaftar Keputusan Nomor 002 A / 1/1975 pada tanggal 16 April 1975.
         
Selama tahun 1977-1980 lebih fakultas ditambahkan ke UMM yang termasuk: Fakultas Teknik pada tahun 1977, Fakultas Pertanian pada tahun 1980, dan Fakultas Peternakan. Dari 1983-1993 UMM menambahkan departemen baru dan ditingkatkan status yang sudah ada. Pada tahun 1993 Universitas Muhammadiyah Malang membuka Program Pasca Sarjana seperti Masters of Management dan Magister Sosiologi.
         
Sampai dengan tahun akademik 1994/1995 Universitas Muhammadiyah Malang memiliki sembilan fakultas dan 25 jurusan untuk Program Pascasarjana, dua Masters Program dan satu Program Diploma (D3-Keperawatan). Dari 1983-1994 perkembangan paling signifikan terjadi. Sejak saat itu perkembangan UMM sangat mengesankan dan termasuk meningkatkan status departemen, perbaikan administrasi, penambahan sarana dan pembesaran dan peningkatan kualitas staf administrasi dan akademik. Pada tahun 2009 UMM bergabung Fakultas Pertanian dan Fakultas Peternakan-Perikanan yang menjadi Fakultas Pertanian agar sesuai dengan konsorsium ilmu pertanian.          Ada tiga kampus tersedia untuk mendukung proses belajar-mengajar: Kampus I di Jl. Bandung No 1, Kampus II di Jl. Bendungan Sutami No 188A dan Kampus III di Jl. Raya Tlogo Mas. Untuk mengembangkan kuantitas dan kualitas staf akademik UMM bekerja dosen muda dari berbagai perguruan tinggi terkenal di Jawa dan meningkatkan kualitas dosen melalui pendanaan untuk studi lanjut baik di Indonesia maupun di luar negeri.
Akhirnya Universitas Muhammadiyah Malang berubah menjadi universitas pilihan bagi siswa karena kerja keras.
          
UMM diakui oleh Koordinator Kopertis Wilayah VII, melalui pidatonya pada Wisuda Universitas Muhammadiyah Malang pada 11 Juli 1992, yang UMM telah berubah menjadi sebuah universitas besar dan memiliki masa depan yang sejahtera.
          
Dengan terus memperbaiki Universitas Muhammadiyah Malang itu menjadi bangga tapi rendah hati dan siap untuk menghadapi masa depan untuk "mencerdaskan Kehidupan bangsa" - mendidik orang-orang bangsa dan "Membangun Manusia Indonesia seutuhnya" - mengembangkan masyarakat Indonesia untuk menjadi bermartabat dan kompatibel dengan negara-negara lain.